“4 Beyonds” Regenerasi, Harapan yang Membangun, Utang ke Masa Depan, dan Yang Tidak Diketahui Besar

 “4 Beyonds”  Regenerasi, Harapan yang Membangun, Utang ke Masa Depan, dan Yang Tidak Diketahui Besar
 In Trilingual Local Global 🌎🌍🌏

🌿 Puisi Sunda: “Ngaleuwihan Wangenan”

1. Regenerasi – “Ngahirupkeun Deui”
Ti nu ngan saukur ngajaga,
Urang ngaléngkah kana nu nyageurkeun.
Bumi teu butuh pelindung hungkul,
Tapi panyageur, panyambung napas hirup.

2. Pangharepan Nu Ngawangun
Tina sieun urang nganyahokeun kakuatan,
Tina karuksakan urang ngawangun kahadéan.
Pangharepan téh lain impian kosong,
Tapi jangji pikeun ngarobah jagat jadi leuwih hade.

3. Hutang ka Nu Kacida Payunna
Waktos téh henteu eureun di urang,
Aya budak nu can lahir nu ngantosan.
Keadilan téh ulah ukur kiwari,
Tapi keur maranéhna nu bakal nyambung carita.

4. Nu Teu Kanyahoan Nu Agung
Urang teu kudu ngadalikeun sagalana,
Sabab kahirupan téh sanés mesin.
Nampa rumitna alam,
Hartina ngarti kana kahadéan nu sajati.

🇮🇩 Puisi Indonesia: “Melampaui Batas”

1. Regenerasi
Dari menjaga menuju menyembuhkan,
dari bertahan menuju menghidupkan.
Bumi bukan hanya rumah,
tapi tubuh yang harus dipulihkan dengan kasih.

2. Harapan yang Membangun
Dari takut menjadi berani,
dari perpecahan tumbuh harmoni.
Harapan adalah cahaya yang menembus gelap,
mengubah luka menjadi langkah.

3. Utang ke Masa Depan
Kita bukan pemilik waktu,
hanya penjaga titipan generasi.
Keadilan sejati hidup di jembatan panjang,
antara masa kini dan masa depan.

4. Yang Tidak Diketahui Besar
Dunia bukan teka-teki untuk dikendalikan,
tetapi misteri untuk dimengerti.
Dalam kerumitan ada keindahan,
dalam ketidaktahuan tumbuh kebijaksanaan.

🌎 English Poem: “Beyond the Measure”

1. Regeneration
From guarding to healing,
from holding on to breathing anew.
The Earth is not a wall to defend,
but a heart to mend with love and truth.

2. Hope that Builds
From fear to courage,
from division to renewal.
Hope is not a wish but a force—
a dawn born from the ashes of despair.

3. Debt to the Future
Time does not belong to us,
we borrow it from the unborn.
Justice is a bridge across ages,
carried by hands we’ll never meet.

4. The Great Unknown
Not all must be controlled,
for life is not a machine.
To embrace complexity
is to walk humbly with wisdom unseen.

✨ Makna Utama:
Puisi ini menggambarkan perjalanan manusia dan bumi menuju paradigma baru — dari pertahanan menuju penyembuhan, dari ketakutan menuju harapan, dari ego generasi menuju keadilan lintas waktu, dan dari kontrol menuju pemahaman akan kompleksitas kehidupan.

Bandung, 26 Oktober 2025

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Skenario Anggaran PBB yang Inklusif untuk Mewujudkan Tatanan Dunia Baru dan Sustainable Development Goals 2030 serta Post-SDGs yang Berkeadilan

Gambar
Transformasi Global: Skenario Anggaran PBB yang Inklusif untuk Mewujudkan Tatanan Dunia Baru dan Sustainable Development Goals 2030 serta Post-SDGs yang Berkeadilan Abstrak Dalam era transformasi global yang kompleks, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menghadapi tantangan monumental dalam merancang kerangka anggaran yang tidak hanya responsif terhadap kebutuhan pembangunan berkelanjutan hingga 2030, tetapi juga mampu meletakkan fondasi bagi tatanan dunia pasca-SDGs yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan. Essay ini menganalisis skenario anggaran PBB yang transformatif dengan fokus khusus pada pemberdayaan negara-negara Dunia Keempat dan penguatan mekanisme Global South dalam arsitektur governance global yang baru. 1. Pendahuluan: Konteks Transformasi Global Dunia saat ini berada pada titik infleksi sejarah yang menentukan masa depan peradaban manusia. Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, yang diadopsi oleh 193 negara anggota PBB pada September 2015, telah menjad...
Baca selengkapnya

Mencari Filosofis dari Masyarakat Peneliti Mandiri Sunda Nusantara

Gambar
Makna Filosofis  Nama dari Masyarakat Peneliti Mandiri Sunda Nusantara  Makna Akar Kata dan Filosofis:    1. Masyarakat:   - Akar kata: "Masya" (bersama) dan "kar" (kerja)  - Filosofis: Masyarakat adalah kumpulan individu yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, memiliki rasa solidaritas dan kegotong-royongan. 2. Peneliti:   - Akar kata: "Teli" (mencari) dan "Pen" (sumber)  - Filosofis: Peneliti adalah orang yang mencari sumber kebenaran dan pengetahuan untuk memajukan ilmu dan teknologi, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 3. Mandiri:   - Akar kata: "Mandi" (berdiri) dan "ri" (sendiri)  - Filosofis: Mandiri adalah kemampuan untuk berdiri sendiri dan mengambil keputusan tanpa bergantung pada orang lain, memiliki kemandirian dalam berpikir dan bertindak. 4. Sunda:  - Akar kata: "Sunda" (bahasa Sunda: "sund" artinya baik, "a" artinya air)  - Filosofis: Sunda adalah simbol kebaikan,...
Baca selengkapnya

Paradoks Publikasi Ilmiah: Antara Diseminasi Pengetahuan, Industri Penerbitan, dan Hak-Hak Penulis

Paradoks Publikasi Ilmiah: Antara Diseminasi Pengetahuan, Industri Penerbitan, dan Hak-Hak Penulis Pendahuluan Publikasi ilmiah merupakan jantung dari ekosistem pengetahuan modern. Melalui publikasi, peneliti berbagi temuan, membangun reputasi akademik, dan berkontribusi pada kemajuan sains. Namun, sistem publikasi ilmiah kontemporer menghadapi paradoks fundamental: alih-alih menjadi medium demokratisasi pengetahuan, sistem ini justru berubah menjadi industri bernilai miliaran dollar yang menciptakan hambatan akses terhadap informasi ilmiah. Paradoks ini memunculkan ketegangan antara misi mulia diseminasi pengetahuan, kepentingan komersial penerbit, dan hak-hak peneliti sebagai pencipta karya intelektual. Anatomi Paradoks: Ketimpangan dalam Sistem Publikasi 1. Siklus Ekonomi yang Timpang Model bisnis publikasi ilmiah tradisional menciptakan anomali ekonomi yang unik. Peneliti, yang umumnya didanai oleh dana publik melalui institusi pendidikan atau hibah pemerintah, memproduksi artikel ...
Baca selengkapnya