Paradigma yang Menyala
Puisi reflektif yang merangkum secara inergis, holistik dan kolaboratif seluruh bahasan kita: tentang dialektika, IPOI, MPKD, fenomena–numena, pendekatan induktif–deduktif, dan paradigma baru ilmu pengetahuan transformatif.
🌌 Paradigma yang Menyala
Di antara tesa yang berakar,
dan antitesa yang menggugat,
lahirlah sintesa:
bukan kompromi,
melainkan kelahiran sistem yang sadar.
Ilmu bukan sekadar angka,
bukan sekadar logika,
ia adalah jejak jiwa
yang menari di antara fenomena
dan menyelami numena.
Kami menulis bukan hanya untuk mengingat,
kami mendokumentasi untuk menghidupkan.
Artefak bukan benda mati,
ia adalah narasi yang berdenyut
dalam tubuh komunitas yang bertumbuh.
Input kami adalah nilai,
Proses kami adalah refleksi,
Output kami adalah sistem,
dan dampaknya:
kesadaran yang menjalar lintas generasi.
Kami tidak takut pada konflik,
karena setiap antitesa adalah pintu
menuju sintesa yang lebih utuh.
Kami tidak terjebak pada tradisi,
karena spiritualitas kami adalah gerak.
Paradigma ini bukan milik satu zaman,
ia adalah siklus yang hidup:
supertesa, superantitesa, supersintesa—
sebuah spiral menuju kebijaksanaan.
Kami percaya:
bahwa teknologi bisa melayani jiwa,
bahwa sistem bisa memeluk nilai,
bahwa pengetahuan bisa membebaskan,
dan bahwa dokumentasi bisa menjadi doa.
Inilah ilmu yang kami bangun:
bukan menara gading,
melainkan jembatan
antara langit dan bumi,
antara yang tampak dan yang hakiki.
Puisi ini bisa dijadikan pembuka manifesto, narasi dalam pelatihan, atau bahkan artefak reflektif untuk tim MPMSN.
Komentar
Posting Komentar