Visi–Misi, Target, Sasaran, serta Program jangka pendek, menengah, dan panjang untuk Masyarakat Peneliti Mandiri Sunda Nusantara (MPMSN)

 Visi–Misi, Target, Sasaran, serta Program jangka pendek, menengah, dan panjang untuk Masyarakat Peneliti Mandiri Sunda Nusantara (MPMSN) sesuai karakter glocali, Sunda global, modernitas, keadilan, keberagaman, dan kemajuan.


🔹 Visi

“Menjadi komunitas peneliti mandiri Sunda–Nusantara yang berakar pada kearifan lokal, berdaya saing global, berkeadilan, inklusif, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan, masyarakat, dan peradaban dunia.”


🔹 Misi

  1. Mengembangkan riset mandiri berbasis nilai Sunda Nusantara dengan standar ilmiah global.
  2. Mendorong keterbukaan dan keadilan ilmu pengetahuan melalui publikasi terbuka, akses inklusif, dan keberpihakan pada masyarakat.
  3. Membangun jejaring glocali dengan lembaga riset, perguruan tinggi, komunitas adat, dunia usaha, dan organisasi internasional.
  4. Meningkatkan kapasitas peneliti mandiri dalam metodologi, etika, teknologi, dan kepemimpinan riset.
  5. Melestarikan kearifan lokal Sunda melalui dokumentasi, revitalisasi, dan transformasi dalam riset modern.
  6. Mewujudkan kontribusi nyata riset bagi pembangunan berkelanjutan, keadilan sosial, dan kemajuan bangsa.

🔹 Target Strategis

  1. Terbentuknya ekosistem riset mandiri Sunda Nusantara yang kredibel dan berintegritas.
  2. Publikasi hasil riset di jurnal nasional bereputasi, Scopus, Springer, dan WOS, serta dalam bahasa Sunda–Indonesia–Inggris.
  3. Terbangunnya pusat data pengetahuan Sunda Nusantara (arsip digital, open data, manuskrip, budaya).
  4. Lahirnya peneliti-peneliti muda Sunda Nusantara yang kompetitif global.
  5. MPMSN diakui sebagai think tank Sunda Nusantara yang berkontribusi dalam kebijakan lokal, nasional, dan global.

🔹 Sasaran Utama

  • Internal: peningkatan kapasitas peneliti, kolaborasi riset, integritas akademik.
  • Eksternal: advokasi kebijakan, diseminasi pengetahuan ke masyarakat, kolaborasi dengan dunia global.
  • Spiritual–Kultural: pelestarian nilai-nilai Sunda Nusantara dalam sains modern.

🔹 Program Strategis

🟢 Jangka Pendek (1–2 Tahun)

  • Pembentukan struktur organisasi MPMSN dan legalisasi komunitas.
  • Pelatihan dasar: metodologi riset, publikasi ilmiah, etika penelitian.
  • Pemetaan prioritas riset lokal–nasional (lingkungan, budaya, ekonomi kerakyatan).
  • Membangun website, portal data, dan repositori digital terbuka.
  • Mengadakan seminar dan konferensi lokal–nasional.
  • Penerbitan jurnal internal MPMSN berbasis open-access.

🟡 Jangka Menengah (3–5 Tahun)

  • Mendirikan Pusat Studi Sunda Nusantara Glocali.
  • Menjalin MoU dengan universitas, NGO, BRIN, dan lembaga riset internasional.
  • Mengembangkan laboratorium riset komunitas (living labs) di desa/kota.
  • Penerbitan karya ilmiah dalam bahasa Sunda–Indonesia–Inggris.
  • Pengembangan program beasiswa riset mandiri untuk pemuda dan perempuan Sunda.
  • Kontribusi aktif dalam forum riset global (UNESCO, ASEAN, ASEM, dll.).

🔵 Jangka Panjang (5–15 Tahun)

  • Menjadi lembaga riset independen kelas dunia berbasis nilai Sunda Nusantara.
  • Menghasilkan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) untuk pembangunan berkelanjutan.
  • Terbentuknya Universitas Riset Mandiri Sunda Nusantara berbasis glocali.
  • Memiliki arsip pengetahuan Sunda Nusantara terbesar dan terlengkap dalam bentuk digital dan cetak.
  • Menjadi pusat diplomasi ilmiah Sunda Nusantara di tingkat global.
  • Berkontribusi dalam mencetak generasi peneliti global dengan akar kultural Sunda–Nusantara.

🔹 Penutup

Dengan kerangka visi–misi, target, sasaran, dan program strategis ini, MPMSN diposisikan bukan hanya sebagai komunitas riset lokal, tetapi sebagai agen transformasi glocali: menyalakan obor ilmu dari Sunda Nusantara untuk menerangi peradaban global.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Skenario Anggaran PBB yang Inklusif untuk Mewujudkan Tatanan Dunia Baru dan Sustainable Development Goals 2030 serta Post-SDGs yang Berkeadilan

Mencari Filosofis dari Masyarakat Peneliti Mandiri Sunda Nusantara

Paradoks Publikasi Ilmiah: Antara Diseminasi Pengetahuan, Industri Penerbitan, dan Hak-Hak Penulis